Jumat, 02 Januari 2009

Ketua IKA TI-ITS Pertama



Selamat kepada Bapak Dr.Drs.Indung Sudarso, ST,MTyang telah terpilih menjadi Ketua Ikatan Alumni Teknik Industri ITS
pertama... sekali lagi selamat..

4 komentar:

Anonim mengatakan...

can u leave ur phone number to me???

Anonim mengatakan...

You these things, I have read twice, for me, this is a relatively rare phenomenon!
Personalized Signature:常州麻将,常州三打一,常州攻主,常州斗地主,常州4人升级

Imron Kuswandi M. mengatakan...

REUNI (I)

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Alhamdulillah, acara reuni kemarin (dapat dikatakan) telah berjalan dengan sukses. Atas terselenggaranya acara reuni kemarin, ‘ku ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman PANITIA REUNI + pihak-pihak lainnya yang ikut menyukseskannya.

Ucapan terima kasih juga ‘ku sampaikan kepada teman-teman semuanya yang telah menghadiri acara reuni kemarin. Semoga acara seperti ini dapat terus terselenggara sehingga dapat semakin mempererat tali silaturrahim di antara kita. Terutama jika mengingat, bahwa begitu banyak hikmah dari silaturrahim sebagaimana telah ‘ku sampaikan pada tulisan terdahulu (baca kembali: “HIKMAH SILATURRAHIM”). Mudah-mudahan kita semua dapat mengambil hikmahnya dan terhindar dari bujuk rayu syaitan, sebagaimana yang telah ‘ku uraikan pada tulisan terdahulu (baca kembali: “BAHAYA SILATURRAHIM”). Amin!

Kepada teman-teman yang lain yang belum sempat menghadiri acara reuni kemarin, semoga dapat hadir pada acara ”REUNI" serupa pada masa-masa yang akan datang.

UNTUK DIRENUNGKAN...!

Saudaraku…,
Sadarkah kita, bahwa acara reuni kemarin tak ubahnya seperti gambaran kehidupan yang kita lalui? Pada saatnya nanti, kita akan merasakan bahwa seakan-akan kita tidak pernah berdiam di dunia ini, melainkan hanya sesaat saja di sore hari seperti pada acara reuni kemarin. Begitu banyak di antara kita yang sudah lama tidak bertemu muka sehingga masing-masing sudah banyak yang lupa. Kemudian diantara kita saling berkenalan, untuk kemudian berpisah kembali.

Saudaraku…,
Rasanya pertemuan kemarin begitu singkat. Dan sesingkat itu pulalah kiranya kehidupan dunia ini, yang akan kita rasakan nantinya. “Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat saja di siang hari (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk”. (QS. Yunus. 45).

“Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari**.” (QS. An Naazi’aat. 46). **) Maksudnya: karena hebatnya suasana hari berbangkit itu, mereka merasa bahwa hidup di dunia ini adalah sebentar saja. “Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”. (QS. Al A’laa. 17).

Saudaraku…,
Sekali lagi, mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmah dari acara reuni kemarin dan terhindar dari bujuk rayu syaitan. Amin! ''Barangsiapa yang ingin dimudahkan rezeki dan dipanjangkan usianya, hendaklah ia senantiasa menjaga silaturrahim.'' (H. R. Muslim).

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS. An Nisaa’. 1). {Tulisan ini diambilkan dari: www.imronkuswandi.blogspot.com Maaf, jika kurang berkenan}.

Imron Kuswandi M. mengatakan...

REUNI (II)

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Jika kita mengingat-ingat lagi masa-masa ketika kita belajar selama 6 tahun di SD (Sekolah Dasar) dahulu, nampaklah bahwa seakan-akan kita tidak pernah menjalaninya, kecuali hanya sesaat saja. Karena terasa demikian singkatnya, sehingga rasanya kita seakan-akan dapat menceritakan berbagai kejadian yang kita alami saat itu dalam waktu beberapa jam saja. Karena terasa demikian singkatnya, seakan-akan masa selama 6 tahun di SD tersebut hanya serasa mimpi saja, dan tiba-tiba sudah sekitar 25 tahun kita tinggalkan.

Demikian juga jika kita mengingat-ingat lagi masa-masa ketika kita belajar selama 3 tahun di SMP dahulu. Karena terasa demikian singkatnya, sehingga sepertinya tidak banyak yang dapat kita ceritakan. Kecuali hanya beberapa kejadian penting saja, dan tiba-tiba kini sudah sekitar 22 tahun kita tinggalkan. Hal yang sama juga terjadi ketika kita belajar selama 3 tahun di SMA. Demikian singkatnya masa-masa indah itu berlalu, tiba-tiba kini sudah hampir 20 tahun kita tinggalkan.

Saudaraku…,
Lalu, bagaimanakah keadaan kita, saat kita sudah meninggalkan alam dunia ini? Bagaimanakah keadaan kita, ketika kita sudah berada di alam akhirat, dimana kita akan kekal di dalamnya untuk selama-lamanya? (Baca surat Al Maa-idah ayat 119).

Pastilah, bahwa di hari itu kita akan merasa seakan-akan kita tidak pernah berdiam di dunia ini, melainkan hanya sesaat saja. Demikianlah keterangan yang dapat kita peroleh dalam Al Qur’an surat Yunus dan surat An Naazi’aat berikut ini: “Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat saja di siang hari (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk”. (QS. Yunus. 45).

“Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari*.” (QS. An Naazi’aat. 46). *) Maksudnya: karena hebatnya suasana hari berbangkit itu, mereka merasa bahwa hidup di dunia ini adalah sebentar saja. “Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”. (QS. Al A’laa. 17).

Saudaraku…,
Demikian singkatnya kehidupan di dunia ini, sehingga sudah seharusnya bagi kita untuk tidak hanya mencurahkan perhatian kepada urusan duniawi saja. Hal ini sesuai dengan penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Mu’minuun berikut ini: “Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?". Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung". Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui**". (QS. Al Mu’minuun. 112-114). **) Maksudnya ialah: mereka hendaknya harus mengetahui bahwa hidup di dunia itu hanyalah sebentar saja. Sebab itu, mereka seharusnya janganlah hanya mencurahkan perhatian kepada urusan duniawi saja.

Terlebih lagi, jika kita membaca surat Al Mu’min ayat 39. Di dalamnya diperoleh keterangan, bahwa kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Hal ini semakin menambah pengetahuan kita, bahwa ternyata hidup di dunia itu hanyalah sebentar saja. Oleh karena itu, kita seharusnya jangan hanya mencurahkan perhatian kepada urusan duniawi saja. “Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal”. (QS. Al Mu’min. 39).

Saudaraku…,
Jika sudah demikian: “… Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal keni`matan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit”. (QS. At Taubah. 38).

Saudaraku…,
“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berfikir”. (QS. Yunus. 24).

“Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya keni`matan hidup duniawi***; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?” (QS. Al Qashash. 61). ***) Maksudnya ialah: orang yang diberi kenikmatan hidup duniawi, tetapi tidak dipergunakannya untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat, karena itu dia di akhirat diseret ke dalam neraka. Na’udzubillahi mindzalika! {Tulisan ini diambilkan dari: www.imronkuswandi.blogspot.com Maaf, jika kurang berkenan}.